Media90 – PTPN IV PalmCo menegaskan bahwa perusahaan tidak pernah memiliki rencana untuk mengonversi Kebun Teh Sidamanik maupun Kebun Teh Bah Butong di Kabupaten Simalungun menjadi kebun sawit. Penegasan ini disampaikan menyusul munculnya isu terkait rencana konversi kebun teh di wilayah tersebut.
PTPN IV menekankan bahwa kebun teh tetap menjadi komoditas strategis perusahaan sekaligus bagian penting dari identitas dan warisan budaya daerah.
“Kami tegaskan, tidak ada rencana untuk mengubah total kebun teh menjadi sawit. Yang dilakukan adalah optimalisasi lahan tidur yang selama puluhan tahun tidak dikelola,” kata Muhammad Ridho Nasution, Kepala Bagian Sekretariat dan Hukum PTPN IV Regional II, Jumat (3/10).
Optimalisasi Lahan Tidur Tanpa Mengganggu Kebun Teh
Menurut Ridho, optimalisasi lahan tidur dilakukan melalui diversifikasi tanaman kelapa sawit tanpa mengurangi eksistensi kebun teh yang ada. Langkah ini dipilih setelah kajian internal perusahaan menunjukkan bahwa penanaman teh di lahan tidur sulit dilakukan akibat tingginya biaya produksi.
“Jika tidak dioptimalkan, lahan tersebut justru berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan maupun negara, bahkan membuka celah terjadinya pelanggaran hukum,” ujarnya.
Ridho menambahkan bahwa seluruh proses optimalisasi dilakukan sesuai regulasi, berdasarkan kajian sah, dan mendapatkan perhatian dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Kebun Teh Tetap Berkinerja Positif
Meski melakukan diversifikasi, PTPN IV PalmCo menegaskan tetap konsisten menjaga keberlanjutan kebun teh. Sepanjang dua tahun terakhir, unit kebun teh di Regional II mencatat kinerja positif setelah bertahun-tahun menghadapi tekanan.
-
Pada 2024, Kebun Teh Bah Butong berhasil mencetak laba positif untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir.
-
Teh Butong juga meraih juara dalam National Tea Competition (NTC) 2025 di Yogyakarta, sementara Pabrik Teh Tobasari dinobatkan sebagai salah satu pemenang.
“Ini menjadi bukti bahwa kami serius mempertahankan kebun teh sekaligus mengembangkannya ke segmen premium,” kata Ridho.
Produk teh PTPN IV kini juga tersedia di sejumlah hotel ternama, termasuk Hotel Sinabung Hills Berastagi di Kabupaten Karo.
Jaga Konservasi Lingkungan dan Manfaat bagi Masyarakat
Selain fokus pada kinerja bisnis, PTPN IV Regional II juga memperhatikan aspek lingkungan. Beberapa program yang dijalankan antara lain:
-
Konservasi tanah dan pengendalian banjir di kawasan kebun teh
-
Pembangunan embung
-
Pendalaman parit sepanjang lebih dari 3 kilometer
-
Berbagai langkah konservasi lainnya
Ridho memastikan bahwa langkah optimalisasi lahan tidur akan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, sambil tetap menjaga ekosistem kawasan Sidamanik.
“Bagi kami, kebun teh bukan hanya aset ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas daerah yang harus dijaga dan diwariskan,” tutupnya.