Media90 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mendukung program nasional swasembada pangan. Salah satu langkah nyatanya terlihat dalam kegiatan penanaman jagung serentak Kuartal IV 2025 yang digelar secara daring di Gudang Ketahanan Pangan Polda Lampung, Desa Purwotani, Jati Agung, Lampung Selatan, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional swasembada pangan tahun 2025 yang dipusatkan di Desa Bantar Panjang, Tigaraksa, Tangerang, Banten, dan dipimpin langsung oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, yang hadir bersama Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika dan Pangdam XXI Radin Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menyampaikan bahwa Pemprov Lampung berkomitmen memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, terutama Polda Lampung, dalam meningkatkan produksi komoditas strategis seperti jagung dan beras.
“Kami di Lampung banyak berkolaborasi dengan Polda Lampung, terutama untuk mencapai target produksi jagung dan beras. Ke depan, kami juga akan memberikan penyuluhan bagi petani yang ingin bermigrasi dari singkong ke jagung,” kata Rahmat.
Menurutnya, jagung memiliki prospek yang lebih menjanjikan dibandingkan singkong, terutama karena adanya jaminan penyerapan hasil panen oleh Bulog serta dukungan pasar dari industri pakan ternak. Untuk memperkuat langkah tersebut, pemerintah menyiapkan dukungan permodalan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) bekerja sama dengan Bank Lampung, serta dukungan off taker dari sektor industri.
“Kami akan mulai memigrasikan beberapa lahan singkong menjadi jagung. Karena itu, kami berharap dukungan bantuan bibit dan pompa air. Melalui sinergi antara Pemprov, Bank Lampung, Bulog, dan industri pakan, kami ingin mempercepat proses alih komoditas ini,” ujarnya.
Rahmat menegaskan, langkah ini juga menjadi upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Ia menilai, kondisi tata niaga singkong selama beberapa waktu terakhir cukup memukul petani, sehingga konversi ke jagung diharapkan bisa menjadi solusi keberlanjutan ekonomi di sektor pertanian.
Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika menjelaskan, pihaknya turut mendukung program ketahanan pangan dengan membangun Gudang Ketahanan Pangan Polda Lampung di Desa Purwotani. Gudang tersebut berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 1.400 ton jagung.
“Fasilitas ini dilengkapi empat alat pengering, empat mesin pemipil jagung mobile, serta empat hand tractor yang dapat dimanfaatkan masyarakat,” ungkap Helmy.
Saat ini, gudang tersebut telah menampung sekitar 30 ton jagung hasil serapan dari Bulog maupun masyarakat sekitar. Selain itu, penanaman jagung serentak juga dilakukan di lahan seluas 1.054 hektare di berbagai wilayah Lampung.
Kapolda menambahkan, serapan gabah di Provinsi Lampung bahkan telah melampaui target hingga 111 persen, dengan seluruh hasil gabah terserap oleh Bulog. Sebagian di antaranya juga disalurkan ke provinsi lain atas kebijakan Gubernur Lampung.
Capaian tersebut, lanjut Helmy, tak lepas dari sinergi kuat antara Polda, Pemprov Lampung, Bulog, dan para petani. Salah satu penerima manfaat program alih komoditas, Triono, petani dari Desa Sindang Sari, Tanjung Bintang, mengaku peralihan ke jagung memberikan harapan baru bagi kelompok tani di wilayahnya.
“Hasil jagung lebih menjanjikan dan pasar lebih jelas. Kami merasa lebih optimistis menjalani musim tanam ke depan,” ujarnya.
Langkah bersama ini diharapkan dapat memperkuat posisi Lampung sebagai salah satu lumbung pangan nasional serta menjadi contoh sinergi antarlembaga dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.