Media90 – Universitas Lampung (Unila) mengkampanyekan gerakan Kampus Sehat dan Kampus Hijau (Green Campus) sebagai bentuk komitmen mewujudkan lingkungan akademik yang sehat, hijau, dan berkelanjutan. Kampanye ini diharapkan menjadi tonggak awal dalam membangun kesadaran kolektif sivitas akademika untuk menjaga lingkungan dan menerapkan gaya hidup sehat.
Ketua Pelaksana Acara Green Campus Unila, Aristanto Husin, S.H., M.H., menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah nyata menuju kampus berkelanjutan. Menurutnya, perubahan harus dimulai dari hal sederhana yang bisa dilakukan oleh seluruh warga kampus.
“Gerakan ini tidak boleh berhenti di acara ini saja. Kami ingin agar semangatnya terus mendorong perubahan dari hal-hal kecil di sekitar kita — mulai dari diri sendiri hingga kebiasaan sehari-hari yang ramah lingkungan,” ujar Aristanto Husin.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Prof. Dr. Sunyono, M.Si., menegaskan bahwa konsep Kampus Sehat dan Green Campus merupakan langkah strategis universitas dalam menciptakan keseimbangan antara prestasi akademik, riset, serta keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sivitas akademika.
“Ini adalah momentum untuk membangun kesadaran baru tentang tanggung jawab kita menjaga lingkungan dan kesehatan, yang harus dimulai dari diri sendiri,” tegas Prof. Sunyono.
Konsep Kampus Sehat sendiri mencakup penerapan gaya hidup sehat secara fisik, mental, dan sosial — mulai dari pola makan, aktivitas fisik, hingga kesehatan mental dan budaya belajar yang positif. Sedangkan Green Campus menitikberatkan pada kesadaran menjaga kelestarian alam melalui penghijauan, pengelolaan sampah, efisiensi energi, dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Prof. Sunyono juga mengajak seluruh sivitas akademika Unila untuk memulai langkah kecil yang dapat membawa dampak besar, seperti menanam pohon, menghemat energi listrik, menjaga kebersihan lingkungan, serta mengurangi konsumsi plastik.
“Langkah sederhana ini, jika dilakukan secara konsisten, akan membawa perubahan besar bagi Unila dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Sebagai simbol komitmen, kegiatan kampanye ini juga diisi dengan penanaman 11 pohon buah-buahan — seperti jambu dan alpukat — yang mewakili delapan fakultas di Unila, serta perwakilan dari unsur pimpinan universitas dan mahasiswa.
Prof. Sunyono berharap, gerakan ini dapat memperkuat kolaborasi antara universitas, fakultas, organisasi kemahasiswaan, dan komunitas lingkungan dalam merancang berbagai program berkelanjutan.
“Unila harus menjadi contoh bagi kampus lain di Indonesia — kampus yang bersih, sehat, produktif, dan berbudaya,” pungkasnya.