Media90 – Di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan dan kondisi ekonomi masyarakat, sekelompok relawan di Lampung terus bergerak membantu pasien kanker serta menyediakan darah bagi yang membutuhkan.
Komunitas ini dipimpin oleh M. Arif Sanjaya, seorang aktivis sosial asal Pringsewu yang mendedikasikan hidupnya untuk kegiatan kemanusiaan tanpa imbalan. Arif mengelola dua komunitas utama, yakni Forum Peduli Kanker dan Tumor Lampung serta Donor Darah Sukarela (DDS) Pringsewu, yang fokus pada pendampingan pasien tidak mampu, terutama penderita kanker, serta membantu memenuhi stok darah di rumah sakit setempat.
“Komunitas ini saya bentuk sejak 2018, tepat satu minggu setelah ibu saya meninggal karena tumor. Itu janji pribadi saya kepada beliau, untuk terus membantu orang-orang yang sedang berjuang melawan sakit,” ujar Arif.
Forum Peduli Kanker dan Tumor Lampung aktif memberikan edukasi kesehatan, mengantar pasien ke rumah sakit, dan mendampingi mereka selama perawatan. Banyak pasien yang dibawa ke RSUDAM Lampung maupun RS Urip Sumoharjo di Bandar Lampung dalam kondisi kritis.
“Kami pernah mendampingi 14 pasien kanker payudara. Hanya dua yang berhasil bertahan hidup, sisanya meninggal di tengah perawatan. Tapi bagi kami, mendampingi mereka sampai akhir adalah bentuk penghormatan dan ibadah,” kata Arif.
Selain mendampingi pasien kanker, relawan juga membantu pengurusan administrasi BPJS Kesehatan, menyediakan rumah singgah, dan mencarikan pendonor darah melalui jaringan DDS Pringsewu. Mereka juga berkolaborasi dengan berbagai komunitas, seperti ojek online, Persatuan Tuna Netra Indonesia, dan organisasi sosial lainnya.
Arif mengakui perjuangan komunitasnya tidak mudah. Hingga kini, mereka hanya memiliki satu mobil ambulans hibah dari seorang anggota marinir, yang kondisinya sudah tidak layak jalan. Seluruh kegiatan dijalankan secara swadaya dan gotong royong antarrelawan. Arif menegaskan bahwa komunitasnya tidak pernah membuka donasi atas nama organisasi, melainkan hanya mengandalkan bantuan pribadi dari anggota.
“Kami tidak digaji, tapi ini menjadi tabungan amal kami. Ada kepuasan tersendiri ketika bisa membantu pasien sembuh atau pulang dengan selamat,” tegas Arif.
Meski bergerak di tengah keterbatasan, Arif berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, lembaga sosial, dan masyarakat luas agar kegiatan kemanusiaan ini dapat terus berjalan. Dukungan yang dibutuhkan terutama berupa kendaraan yang layak dan bantuan operasional, sehingga relawan bisa menjangkau lebih banyak pasien.
Setiap pasien yang datang akan dibantu tanpa melihat latar belakang ekonomi atau sosial. Salah satu pasien yang sempat didampingi relawan adalah almarhumah Mei Mudiyanti, penderita kanker rahim asal Pringsewu. Ia sempat dirawat di RS Urip Sumoharjo dan RSUDAM Lampung sebelum meninggal dunia setelah delapan hari perawatan. Selama masa sakitnya, tim relawan mendampingi keluarga hingga proses pemakaman.
Kepedulian terhadap almarhumah juga datang dari mantan Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, yang bersama keluarganya menjenguk rumah duka pada 8 November 2025, memberikan bantuan dan dukungan kepada keluarga. Kehadirannya disambut haru oleh relawan dan warga sekitar, sebagai bentuk perhatian terhadap perjuangan pasien serta komunitas yang aktif membantu masyarakat kecil.
Hingga kini, Forum Peduli Kanker dan Tumor Lampung serta Donor Darah Sukarela Pringsewu tetap aktif bergerak secara sukarela, menjadi jembatan harapan bagi pasien kanker dan masyarakat yang membutuhkan bantuan medis di Provinsi Lampung.














