Media90 – Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan pada awal hari Minggu, 23 November 2025. Berdasarkan laporan resmi periode 00.00–06.00 WIB, visual gunung tampak jelas tanpa asap kawah, namun aktivitas guguran lava dan kegempaan masih terus berlangsung.
Cuaca pagi ini cerah hingga berawan dengan angin tenang mengarah ke barat. Meski asap kawah tidak teramati, petugas mencatat tujuh kali guguran lava mengarah ke Kali Sat/Putih, dengan jarak luncur maksimum mencapai 2.000 meter. Kondisi atmosfer di sekitar puncak tercatat:
-
Suhu udara: 17,6–18°C
-
Kelembaban: 88,4–94%
-
Tekanan udara: 871,2–914 mmHg
Kegempaan: 40 Aktivitas Tercatat
Instrumen seismik merekam total 40 aktivitas kegempaan, terdiri dari:
-
20 Gempa Guguran – Amplitudo 2–16 mm, durasi 78,23–139,57 detik
-
20 Gempa Hybrid/Fase Banyak – Amplitudo 2–26 mm, durasi 12,45–31,56 detik, S-P tidak teramati
Data ini menunjukkan suplai magma masih berlangsung, sehingga potensi awan panas guguran tetap perlu diwaspadai masyarakat.
Zona Bahaya: Sektor Selatan–Barat Daya Masih Jadi Fokus
PVMBG kembali mengingatkan agar masyarakat tidak memasuki wilayah potensi bahaya, terutama pada sektor yang berisiko tinggi:
-
Sungai Boyong: maksimal 5 km dari puncak
-
Sungai Bedog, Krasak, Bebeng: maksimal 7 km
-
Sungai Woro (tenggara): maksimal 3 km
-
Sungai Gendol: maksimal 5 km
-
Zona lontaran eksplosif: radius 3 km dari puncak
Waspada Lahar dan Awan Panas Saat Musim Hujan
Memasuki musim hujan, masyarakat di sekitar Merapi diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap:
-
Awan panas guguran (APG)
-
Lahar yang mengalir di sungai berhulu Merapi
-
Kemungkinan gangguan akibat abu vulkanik
PVMBG menegaskan bahwa jika terjadi peningkatan signifikan pada aktivitas gunung, status Merapi akan segera ditinjau ulang untuk menjaga keselamatan masyarakat.














