Media90 – PT PLN (Persero) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Metro terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong percepatan pembangunan sektor pertanian sebagai salah satu fondasi penting penggerak ekonomi daerah. Dukungan ini tidak hanya diwujudkan melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan yang andal, tetapi juga melalui percepatan layanan dan perluasan akses energi di kawasan-kawasan produktif pertanian.
Komitmen tersebut mengemuka dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Petani Mitra Adhyaksa yang digelar Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Timur. Forum strategis yang berlangsung di Kantor Kejari Lampung Timur itu mempertemukan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, penyedia layanan energi, hingga instansi teknis untuk menyelaraskan langkah penguatan sektor pertanian di wilayah tersebut.
Rakor tersebut dihadiri Bupati Lampung Timur Ella Siti Nuryamah, Kepala Kejari Lampung Timur Pofrizal, Kepala SNVT PJPA BBWS Mesuji Sekampung Surendro Andi Wibowo, serta Manajer PLN UP3 Metro Anas Febrian.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah rencana pembangunan pompanisasi Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) sebanyak 50 titik di Desa Pasir Sakti dan Jabung. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat ketersediaan air bagi kawasan pertanian, sekaligus meningkatkan produktivitas serta mendukung ketahanan pangan wilayah.
Manajer PLN UP3 Metro, Anas Febrian, menegaskan bahwa PLN bergerak cepat memastikan infrastruktur listrik di kawasan pertanian terus diperluas dan dipercepat pembangunannya. Hal ini diharapkan dapat memberi dampak langsung bagi petani dalam mengakses energi yang lebih efisien.
Menurut Anas, enam Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) berkapasitas 5.500 VA telah terpasang di Desa Pasir Sakti, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur. Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan pertanian modern, aktivitas usaha mikro, hingga kebutuhan listrik masyarakat sehari-hari.
“Pembangunan jaringan listrik di lokasi Panen Raya Kejati Desa Pasir Sakti saat ini telah memasuki tahap penanaman tiang. Kami pastikan pekerjaan berjalan optimal dan rampung sesuai target,” ujar Anas.
Ia menambahkan, PLN siap membuka ruang kolaborasi lebih luas dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun lembaga terkait lainnya, untuk memastikan listrik benar-benar menjadi enabler peningkatan produktivitas pertanian serta perekonomian daerah.
Program Petani Mitra Adhyaksa yang diinisiasi Kejari Lampung Timur juga memperkuat ekosistem pendukung melalui pendampingan hukum, fasilitasi pembiayaan, penyediaan sarana produksi pertanian, hingga perlindungan terhadap praktik merugikan seperti permainan harga dan monopoli distribusi pangan.
Forum koordinasi tersebut diharapkan dapat menjadi langkah konkret untuk mewujudkan sektor pertanian Lampung Timur yang lebih modern, berkelanjutan, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani. Sinergi lintas instansi, termasuk dukungan energi dari PLN, menjadi kunci mempercepat transformasi pertanian di wilayah tersebut.














