BERITA

Pemprov Lampung Bangun Kesadaran Lingkungan Lewat Gerakan Eco Office

7
×

Pemprov Lampung Bangun Kesadaran Lingkungan Lewat Gerakan Eco Office

Sebarkan artikel ini
Pemprov Lampung Dorong Kesadaran Lingkungan Melalui Gerakan Eco Office
Pemprov Lampung Dorong Kesadaran Lingkungan Melalui Gerakan Eco Office

Media90 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus memperkuat komitmen terhadap tata kelola lingkungan dan kesehatan masyarakat melalui gerakan Eco Office, sebuah langkah nyata untuk mewujudkan perkantoran yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dalam apel mingguan di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, Senin (3/11/2025), Gubernur Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintah, Hukum, dan Politik, Achmad Saefulloh, menegaskan bahwa isu pengelolaan sampah menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

“Pengelolaan sampah adalah isu fundamental yang menentukan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Tantangan yang dihadapi memang besar, tetapi harus dijawab dengan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran,” ujar Achmad Saefulloh saat menjadi pembina apel di Lapangan Korpri.

Fokus pada Pengelolaan Sampah dan Energi Ramah Lingkungan

Sebagai bagian dari upaya mengatasi persoalan tersebut, Pemprov Lampung tengah memfokuskan langkah pada percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Regional Lampung, serta mendorong pembentukan Bank Sampah Unit di setiap RW dan Bank Sampah Induk di setiap kecamatan.

Selain itu, Pemprov juga menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan pilah dan olah sampah sejak dari sumber, seperti rumah tangga, pasar, hingga perkantoran. Langkah ini dinilai penting untuk menekan volume sampah dan meningkatkan nilai ekonomi limbah yang dapat didaur ulang.

ASN Jadi Teladan Kantor Ramah Lingkungan

Achmad Saefulloh juga menekankan pentingnya peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mewujudkan kantor berwawasan lingkungan. ASN diminta menjadi teladan melalui tindakan sederhana seperti mematikan lampu dan AC setelah jam kerja, serta menggunakan peralatan elektronik hemat energi seperti lampu LED.

Efisiensi air turut menjadi perhatian, dengan imbauan untuk segera memperbaiki kebocoran pipa atau kran, serta membuat lubang resapan air hujan (biopori) sebagai langkah konservasi sederhana namun efektif.

“Kantor yang ramah lingkungan tidak hanya terlihat dari fasilitasnya, tetapi juga dari perilaku pegawainya. Perubahan besar berawal dari langkah kecil yang dilakukan secara konsisten,” kata Achmad.

Menuju Paperless Office dan Pengurangan Sampah Plastik

Sebagai bagian dari implementasi Gerakan Eco Office, Pemprov Lampung mendorong penerapan Paperless Office dalam seluruh kegiatan administrasi dan surat-menyurat di kantor. Setiap pegawai juga diimbau untuk mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai dengan mengganti menggunakan tumbler, reusable bag, dan wadah makan pribadi.

Setiap unit kerja diwajibkan menyediakan tempat sampah terpilah yang memadai, minimal untuk tiga jenis sampah: organik (hijau), anorganik (kuning), dan bahan berbahaya beracun (merah). Sampah organik diharapkan dapat diolah menjadi kompos, eco-enzyme, atau pakan maggot.

Semangat Eco Office Dibawa ke Rumah

Pemprov Lampung menegaskan bahwa semangat Eco Office tidak berhenti di lingkungan kantor saja, tetapi harus dibawa hingga ke rumah tangga. Dengan demikian, budaya peduli lingkungan dapat tumbuh menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Lampung.

“Penerapan Eco Office harus menjadi budaya kerja baru yang menunjukkan kepedulian terhadap keberlanjutan. Kami ingin semangat ini menular dari kantor hingga ke rumah,” tutup Achmad Saefulloh.

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat komitmen Pemprov Lampung dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan menjadikan provinsi ini sebagai salah satu pelopor penerapan kantor hijau di tingkat nasional.

Baca Juga:  Pemprov Lampung dan Sumsel Berkolaborasi Kembangkan Bandara Gatot Subroto untuk Penerbangan Komersil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *