Media90 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan Pemprov Bengkulu resmi menjalin kerja sama strategis melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang pengembangan potensi daerah dan peningkatan pelayanan publik. Kesepakatan ini ditandatangani langsung oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Lampung, Kamis (27/11/2025).
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyebut kerja sama ini sebagai momentum bersejarah untuk memperkuat sinergi dua provinsi yang memiliki akar sejarah sama di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Ia menegaskan, tujuan utama MoU ini adalah mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Lampung dan Bengkulu secara berkelanjutan.
Rahmat Mirza menyoroti tiga pilar utama yang menjadi fokus kolaborasi, yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), kemandirian pangan serta ekonomi inklusif, dan hilirisasi komoditas unggulan.
Pada aspek SDM, Gubernur Mirza menekankan bahwa peningkatan kualitas manusia adalah kunci menyongsong visi Indonesia Emas 2045. SDM unggul, menurutnya, harus lahir dari fondasi moral, integritas, serta nilai-nilai keagamaan yang diperkuat sejak lingkungan keluarga. Ia juga menyampaikan keprihatinan atas tingginya jumlah lulusan SMP dan SMA di Lampung yang tidak melanjutkan pendidikan, sehingga rentan tidak memiliki daya saing dan terjebak dalam berbagai persoalan sosial.
Pilar kedua menitikberatkan pada kemandirian pangan dan ekonomi inklusif. Kedua provinsi sepakat memperkuat pertumbuhan ekonomi yang terintegrasi dengan potensi lokal. Kemandirian pangan disebut menjadi prioritas utama untuk menjaga stabilitas pasokan pangan murah dan mengendalikan inflasi.
Sementara pada pilar hilirisasi, Gubernur Mirza menegaskan perlunya peningkatan nilai tambah komoditas strategis seperti kopi dan sawit. Ia menyoroti bahwa kopi Lampung dan Bengkulu selama ini banyak diekspor dalam bentuk biji mentah, sehingga nilai tambahnya lebih banyak dinikmati pihak luar. Melalui hilirisasi, potensi ekonomi kopi yang kini diperkirakan bernilai Rp18–20 triliun per tahun diyakini mampu meningkat hingga Rp35–40 triliun, sekaligus memperkuat kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kedua daerah.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Mirza juga menegaskan visi jangka panjang untuk menjadikan Lampung dan Bengkulu sebagai model kerja sama antardaerah yang tidak hanya menyejahterakan masyarakat, tetapi juga mampu berkontribusi sebagai lumbung pangan nasional.
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyambut baik kerja sama tersebut dan menyebut MoU ini sebagai wujud nyata komitmen memperkuat hubungan antardaerah demi meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat. Ia memaparkan filosofi pembangunan Bengkulu, “Mitigasi Langit”, yang menekankan kedermawanan serta memastikan pembangunan tidak menimbulkan penderitaan, melainkan menjaga hak-hak dasar masyarakat.
Sebagai bentuk penguatan hubungan sosial-budaya, Helmi Hasan memperkenalkan slogan persahabatan “Makan-makan, Jalan-jalan”, yang menjadi simbol kolaborasi promosi pariwisata antara kedua daerah. Ia juga mengundang masyarakat Lampung untuk berkunjung dan menikmati destinasi wisata Bengkulu.
Melalui MoU ini, kedua provinsi berharap kolaborasi dapat menghasilkan dampak nyata dalam peningkatan pelayanan publik, penguatan ekonomi, dan percepatan pembangunan kawasan Sumatera bagian selatan.














