Media90 – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) terus memperkuat perannya dalam mencetak sumber daya manusia vokasi yang selaras dengan kebutuhan industri dan pembangunan daerah. Melalui Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Polinela secara resmi membuka Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan.
Langkah strategis ini menjadi bentuk nyata komitmen Polinela dalam menjawab tantangan dunia perkebunan yang kini menuntut tenaga profesional berkompetensi tinggi, inovatif, dan berdaya saing global.
Direktur Polinela, Dr. Dwi Puji Hartono, S.Pi., M.Si., menegaskan bahwa pembukaan program studi baru ini merupakan bagian dari upaya memperluas kontribusi kampus dalam menghadirkan lulusan yang siap kerja serta adaptif terhadap perkembangan teknologi di sektor pertanian dan perkebunan.
“Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan hadir untuk memperkuat peran Polinela sebagai pusat unggulan pendidikan terapan di sektor pertanian dan perkebunan. Kami berharap program ini mampu melahirkan lulusan yang berinovasi, mengelola sumber daya perkebunan secara berkelanjutan, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat serta industri,” ujar Dwi Puji Hartono, Senin (20/10/2025).
Sementara itu, Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Dimas Prakoswo Widiyani, S.P., M.P., menjelaskan bahwa kurikulum prodi baru ini dirancang dengan konsep link and match berbasis industri. Kurikulum tersebut menekankan pada praktik langsung di lapangan, riset terapan, serta kolaborasi aktif dengan pelaku usaha dan lembaga penelitian di sektor perkebunan.
“Mahasiswa akan dibekali kemampuan teknis dalam produksi tanaman perkebunan, pengelolaan budidaya yang efisien, hingga penerapan teknologi pertanian modern. Kami juga telah menjalin kemitraan dengan berbagai perusahaan perkebunan untuk mendukung kegiatan praktik, magang, dan penelitian terapan,” jelas Dimas.
Dengan hadirnya program studi ini, Polinela kian mempertegas posisinya sebagai perguruan tinggi vokasi unggulan di Sumatera yang konsisten menyiapkan lulusan profesional, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan industri perkebunan berkelanjutan.














