BISNIS

BCA Siapkan Dana Rp5 Triliun untuk Buyback Saham, Jaga Stabilitas Harga di Pasar

3
×

BCA Siapkan Dana Rp5 Triliun untuk Buyback Saham, Jaga Stabilitas Harga di Pasar

Sebarkan artikel ini
BCA Siapkan Dana Rp5 Triliun untuk Buyback Saham
BCA Siapkan Dana Rp5 Triliun untuk Buyback Saham

Media90 – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana melakukan aksi korporasi berupa pembelian kembali saham atau buyback yang telah beredar dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga saham BCA di tengah dinamika pasar modal.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menjelaskan bahwa periode pelaksanaan buyback dimulai pada 22 Oktober 2025 hingga 19 Januari 2026. Periode tersebut akan berlangsung selama tiga bulan sejak tanggal keterbukaan informasi pada 20 Oktober 2025.

“Namun, pelaksanaan buyback dapat diakhiri lebih cepat sebelum 19 Januari 2026, dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Hera dalam keterangan resmi, dikutip dari Bantenraya.com, Rabu (22/10/2025).

Nilai Buyback Saham BCA Capai Rp5 Triliun

Dalam rencana tersebut, BCA menyiapkan dana maksimal sebesar Rp5 triliun untuk pelaksanaan buyback. Pihak perseroan menegaskan, aksi ini tidak akan memberikan dampak material terhadap kinerja keuangan maupun kegiatan operasional bank.

Baca Juga:  Mitos Investasi Emas yang Masih Sering Dipercaya dan Faktanya

Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BCA berkomitmen menjalankan seluruh aktivitas usahanya dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta mematuhi seluruh peraturan yang berlaku.

Saham Turun, Kinerja Keuangan Tetap Kuat

Sepanjang tahun 2025, harga saham BCA (BBCA) tercatat mengalami penurunan sekitar 13 persen dan kini berada di level Rp8.350 per lembar. Meski demikian, kinerja keuangan BCA tetap menunjukkan pertumbuhan positif.

Laba bersih BCA meningkat seiring dengan kenaikan pendapatan usaha sebesar 6,9 persen secara tahunan (year on year), mencapai Rp85,2 triliun. Pendapatan bunga tumbuh 5,2 persen menjadi Rp63,9 triliun, sementara pendapatan non-bunga naik signifikan 12,4 persen menjadi Rp21,4 triliun.

Baca Juga:  Fumida Luncurkan Layanan Anti Rayap Terintegrasi Bergaransi 5 Tahun

Laba usaha sebelum pencadangan (pre-provision operating profit/PPOP) pun naik 7,9 persen year on year menjadi Rp57,3 triliun. Peningkatan ini ditopang oleh pengendalian beban operasional, yang hanya naik 5 persen menjadi Rp28 triliun.

Dengan langkah buyback ini, BCA berharap dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham sekaligus memperkuat kepercayaan investor terhadap prospek bisnis perseroan di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *