Media90 – Minat generasi muda terhadap aset kripto terus meningkat pesat di Indonesia. Data hingga Agustus 2025 mencatat lebih dari 40% investor kripto di Tanah Air berasal dari kelompok usia 18–35 tahun, menegaskan dominasi Gen Z dan Milenial dalam ekosistem aset digital.
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menilai fenomena ini sebagai tren positif. Namun, ia mengingatkan pentingnya literasi sebelum terjun lebih dalam.
“Untuk berani investasi, bagus saya pikir. Cuma pelajari betul teorinya kripto itu apa. Yang paling penting (untuk diketahui) kripto itu jangka pendek. Kalau (ingin investasi) jangka panjangnya, anda mesti lihat makroekonomi-nya seperti apa. Karena pada dasarnya [kripto] dipengaruhi pergerakan ekonomi, utamanya Amerika,” ujar Purbaya dalam wawancara khusus dengan Bloomberg Technoz, Rabu (1/10).
Tokocrypto Hadirkan Fitur IDR Pairs
Sejalan dengan dorongan pemerintah agar generasi muda berinvestasi dengan lebih cerdas, Tokocrypto menghadirkan inovasi fitur IDR Pairs, yang memungkinkan pengguna membeli dan menjual aset kripto langsung menggunakan rupiah.
Sebelumnya, banyak investor merasa proses konversi ke stablecoin USDT berbasis dolar cukup merepotkan karena adanya biaya tambahan dan fluktuasi kurs. Kehadiran IDR Pairs membuat pengalaman trading lebih praktis, transparan, serta efisien bagi pengguna yang ingin fokus pada harga kripto dalam rupiah.
“Fitur IDR Pairs kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan investor muda yang menginginkan proses trading lebih cepat, praktis, dan simpel. Investor cukup bertransaksi dengan rupiah minimal deposit Rp20.000, memilih dari beragam token dengan pasangan IDR, dan bisa fokus pada strategi serta timing,” jelas CEO Tokocrypto, Calvin Kizana.
Selain itu, Tokocrypto juga melengkapi ekosistemnya dengan:
-
DCA (Dollar Cost Averaging): investasi bertahap sesuai anggaran.
-
Tokocrypto Academy: wadah edukasi kripto untuk meningkatkan literasi keuangan digital generasi muda.
Investasi Kripto Ubah Hidup Generasi Muda
Calvin menambahkan bahwa investasi aset digital mampu memberi dampak nyata bagi kehidupan anak muda.
“Kami melihat banyak pengguna muda yang mampu mengubah hidupnya lewat investasi kripto. Ada yang bisa membantu orang tua, membayar biaya pendidikan, hingga menjadikan trading sebagai pekerjaan utama. Bagi sebagian, kripto bahkan menjadi passive income yang berkelanjutan,” ujarnya.
Tidak hanya berdampak pada individu, kripto juga berkontribusi pada negara. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu mencatat penerimaan pajak kripto hingga 31 Agustus 2025 mencapai Rp1,61 triliun, menyumbang hampir 4% dari total penerimaan pajak ekonomi digital sebesar Rp41,09 triliun.
Fenomena ini menegaskan bahwa investasi kripto bukan sekadar tren gaya hidup generasi muda, tetapi juga berperan penting dalam mendukung pembangunan nasional. Dengan literasi yang tepat dan inovasi dari pelaku industri seperti Tokocrypto, aset kripto dapat menjadi sarana investasi yang aman, berkelanjutan, serta bermanfaat bagi masa depan Indonesia.
Tentang Tokocrypto
Tokocrypto adalah pedagang aset kripto No.1 di Indonesia yang berdiri sejak 2018. Terdaftar di OJK sebagai Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD) dan menjadi anggota Bursa serta Kliring Kripto, Tokocrypto dikenal aman dan terpercaya.
Dengan dukungan dari Binance, Tokocrypto mencatat rata-rata nilai transaksi harian sebesar US$30 juta, menyediakan lebih dari 400 token/koin dan 600 pasangan perdagangan, serta telah dipercaya oleh lebih dari 4 juta pengguna di Indonesia.
Info lebih lanjut: www.tokocrypto.com