Media90 – Grup investasi raksasa asal Jepang, SoftBank, kembali menggelontorkan dana besar untuk OpenAI, perusahaan di balik teknologi kecerdasan buatan (AI) populer ChatGPT. Langkah ini menjadi bagian dari upaya SoftBank memperkuat posisinya dalam industri AI global yang tengah berkembang pesat.
Menurut laporan Reuters, SoftBank telah menyetujui penyuntikan dana tambahan senilai US$ 22,5 miliar atau sekitar Rp 373,5 triliun (dengan kurs Rp 16.600 per dolar AS). Investasi jumbo ini merupakan bagian dari komitmen pendanaan total US$ 40 miliar yang dijanjikan SoftBank untuk OpenAI sepanjang tahun 2025.
Komitmen Pendanaan Jumbo untuk OpenAI
Mengutip laporan dari The Information, Dewan Direksi SoftBank telah memberikan lampu hijau untuk tambahan investasi tersebut dengan satu syarat penting: OpenAI harus menyelesaikan restrukturisasi perusahaan sebelum akhir 2025.
Proses restrukturisasi ini disebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang OpenAI dalam mempersiapkan diri menuju penawaran umum perdana (IPO) yang ditargetkan berlangsung pada 2025.
Sumber yang dekat dengan kesepakatan itu mengungkapkan bahwa pendanaan dilakukan secara bertahap. Pada April lalu, SoftBank telah menyuntikkan dana sebesar US$ 10 miliar, sementara sisanya sebesar US$ 30 miliar akan dicairkan secara bertahap hingga Desember 2025. Tambahan dana US$ 22,5 miliar yang baru disetujui menjadi bagian dari tahap lanjutan dari total komitmen investasi tersebut.
Namun, SoftBank juga memberikan batasan tegas dalam kerja sama ini. Jika OpenAI gagal menyelesaikan proses restrukturisasi dan beralih dari struktur nirlaba (non-profit) menjadi perusahaan profit penuh, nilai investasi akan dikurangi menjadi US$ 20 miliar.
Artinya, keberhasilan OpenAI dalam menata ulang struktur organisasi dan arah bisnisnya akan menjadi faktor penentu kelanjutan dukungan modal dari SoftBank.
Dukung Transformasi dan IPO 2025
Langkah SoftBank ini menunjukkan optimisme besar terhadap potensi bisnis kecerdasan buatan, khususnya di tengah meningkatnya adopsi AI generatif di berbagai sektor industri. Dengan tambahan modal besar ini, OpenAI diharapkan dapat mempercepat ekspansi produk dan memperkuat infrastruktur AI-nya menjelang rencana IPO pada 2025.
Jika proses restrukturisasi dan pendanaan berjalan sesuai rencana, kerja sama SoftBank–OpenAI berpotensi menjadi salah satu kemitraan teknologi terbesar dekade ini, sekaligus memperkuat dominasi keduanya dalam ekosistem AI global.














