Media90 – Desember 2025 akan menutup kalender astronomi dengan pertunjukan langit yang memukau. Para pengamat di seluruh dunia, termasuk Indonesia, akan dimanjakan oleh serangkaian fenomena langka, mulai dari Supermoon terakhir tahun ini hingga puncaknya, hujan meteor Geminid yang dikenal sebagai “Raja Hujan Meteor”.
Bulan yang identik dengan suasana akhir tahun ini dipadati enam fenomena utama, yang menjanjikan pemandangan terbaik terutama bagi mereka yang mengamati dari lokasi minim polusi cahaya.
1. Supermoon Penutup Tahun: The Cold Moon (4 Desember)
Desember dimulai dengan kehadiran Supermoon pada 4 Desember. Bulan Purnama ini bertepatan dengan perigee—titik terdekat Bulan ke Bumi—sehingga tampak lebih besar dan lebih terang. Dikenal sebagai Cold Moon oleh suku asli Amerika karena malam panjang dan udara mulai dingin, fenomena ini menjadi kesempatan terakhir tahun ini bagi fotografer astronomi untuk menangkap pemandangan Bulan yang memukau.
2. Hujan Meteor Geminid (13-14 Desember)
Puncak keindahan langit Desember adalah Hujan Meteor Geminid. Muncul setiap tahun antara 7–17 Desember, puncaknya jatuh pada malam 13 hingga pagi 14 Desember. Geminid mampu menghasilkan hingga 120 meteor per jam. Uniknya, meteor ini berasal dari puing-puing asteroid 3200 Phaethon, bukan komet. Meskipun Bulan kuartal kedua akan terbit, jumlah meteor yang tinggi tetap menjamin tontonan spektakuler dari rasi bintang Gemini.
3. Merkurius pada Elongasi Barat Terbesar (7 Desember)
Planet Merkurius akan mencapai elongasi barat terbesarnya, sekitar 20,7 derajat dari Matahari. Waktu ini ideal untuk melihat Merkurius sebelum Matahari terbit di langit timur.
4. Titik Balik Matahari (Solstice) (21 Desember)
21 Desember menandai solstis, saat Kutub Selatan miring paling jauh ke arah Matahari. Fenomena ini menandai awal musim dingin di Belahan Bumi Utara dan awal musim panas di Selatan.
5. Bulan Baru (20 Desember)
Pada 20 Desember, Bulan berada di sisi yang sama dengan Matahari sehingga tidak terlihat. Kondisi ini ideal untuk mengamati objek redup di angkasa, seperti galaksi dan gugus bintang, karena langit mencapai kegelapan maksimal.
6. Hujan Meteor Ursids (21-22 Desember)
Menutup bulan, hujan meteor Ursids akan mencapai puncaknya. Meskipun hanya menghasilkan 5–10 meteor per jam, langit gelap tanpa cahaya Bulan membuat pertunjukan ini tetap menarik. Meteor akan tampak memancar dari rasi Ursa Minor.
Dengan jadwal padat ini, Desember 2025 menjadi bulan astronomi paling menarik, menutup tahun dengan pertunjukan langit yang memukau dan pengalaman tak terlupakan bagi komunitas pengamat bintang.














