NASIONAL

Satria-1 dan Starlink Dikerahkan, Komunikasi Banjir Aceh–Sumatera Cepat Pulih

54
×

Satria-1 dan Starlink Dikerahkan, Komunikasi Banjir Aceh–Sumatera Cepat Pulih

Sebarkan artikel ini
Satria-1 dan Starlink Turun Tangan Pulihkan Jaringan Komunikasi Banjir Aceh–Sumatera
Satria-1 dan Starlink Turun Tangan Pulihkan Jaringan Komunikasi Banjir Aceh–Sumatera

Media90 – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) menimbulkan krisis kemanusiaan sekaligus gangguan komunikasi. Untuk mempercepat pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengerahkan seluruh sumber daya digital, termasuk satelit pemerintah Satria-1 dan layanan internet satelit global Starlink.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyampaikan bahwa upaya ini merupakan bagian dari koordinasi intensif antara Komdigi, operator seluler, dan penyedia layanan satelit. Tujuannya memastikan masyarakat terdampak bisa kembali berkomunikasi dengan keluarga serta mengakses informasi penting—kebutuhan esensial saat darurat. “Pemulihan akses komunikasi menjadi prioritas utama pemerintah daerah dan pusat,” tegas Menkomdigi.

Satelit Jadi Solusi Cepat

Kerusakan menara BTS dan kabel backbone akibat longsor, banjir, atau putusnya jembatan membuat infrastruktur darat sulit diandalkan. Satelit pun menjadi solusi tercepat untuk menghadirkan konektivitas, terutama di lokasi terpencil atau lumpuh total.

Baca Juga:  Monsun Asia Berkecamuk: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir di Lampung serta Sejumlah Daerah Lainnya

Komdigi secara resmi mengerahkan Satria-1, satelit multifungsi milik pemerintah, untuk menyediakan akses telekomunikasi darurat. Selain itu, koordinasi dengan penyelenggara satelit swasta seperti Starlink dan PSN diperkuat untuk memperkuat downlink di titik terdampak bencana. Starlink bahkan telah menggratiskan akses internet selama 30 hari bagi pelanggan di wilayah terdampak banjir besar di Sumatra, menunjukkan sinergi efektif antara satelit pemerintah dan penyedia global.

Progres Pemulihan: 707 Menara BTS Kembali Normal

Data Komdigi per Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB menunjukkan perkembangan signifikan:

  • Kondisi awal (28/11/2025, 07.00 WIB): 2.463 menara BTS terganggu akibat bencana.

  • Progres 24 jam: 707 menara berhasil dipulihkan dan beroperasi normal.

  • Sisa menara gangguan: 1.756 menara masih dalam proses pemulihan.

Rinciannya, menara BTS yang pulih tersebar di Aceh (564 menara), Sumut (112 menara), dan Sumbar (31 menara). Sementara sisa menara yang masih terganggu berada di Aceh (975 dari 3.414 menara), Sumut (707 dari 9.612 menara), dan Sumbar (74 dari 3.739 menara).

Selain BTS, jalur backbone utama yang mengalirkan data dan suara juga menjadi fokus. Jalur backbone di Sumut (Rantau–Padang Sidempuan dan Sibolga–Barus–Manduamas) dan di Aceh (Banda Aceh–Bireun–Samalanga) telah berhasil dipulihkan, memungkinkan ribuan BTS lainnya kembali berfungsi.

Evolusi Strategi Tanggap Bencana Digital

Keterlibatan aktif Satria-1 dan Starlink menunjukkan evolusi strategi tanggap bencana digital Indonesia. Pemanfaatan teknologi satelit dan kolaborasi lintas sektor kini menjadi kunci untuk menjamin akses informasi, bahkan di tengah kondisi terburuk sekalipun. Menkomdigi menegaskan, upaya percepatan pemulihan akan terus dilakukan setiap hari demi memastikan masyarakat terdampak dapat kembali terhubung secepatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *