Media90 – Raksasa kecerdasan buatan (AI) OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, dikabarkan tengah bersiap melantai di bursa saham lewat penawaran umum perdana (IPO). Langkah ini diprediksi akan menjadi salah satu pencatatan saham terbesar dalam sejarah industri teknologi global.
Menurut laporan Reuters, valuasi OpenAI diperkirakan bisa menembus US$1 triliun atau sekitar Rp16.610 triliun — melampaui total kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) yang kini berada di kisaran Rp15.000 triliun. Jika terwujud, IPO ini berpotensi menjadi tonggak baru dalam sejarah pasar modal dunia sekaligus menegaskan dominasi OpenAI di sektor AI.
Target IPO: Akhir 2026 atau 2027
OpenAI disebut akan mulai mengajukan dokumen IPO ke regulator sekuritas pada paruh kedua tahun 2026. Namun, sejumlah sumber internal menyebut target resmi pencatatan saham bisa maju lebih cepat, yakni akhir 2026 atau awal 2027, tergantung kondisi pasar dan performa bisnis perusahaan.
Chief Financial Officer (CFO) OpenAI, Sarah Friar, dilaporkan telah memberi sinyal kepada mitra bisnis mengenai rencana tersebut. Meski demikian, pihak perusahaan menegaskan bahwa IPO belum menjadi fokus utama saat ini.
“Kami sedang membangun bisnis yang berkelanjutan dan memajukan misi kami agar semua orang bisa merasakan manfaat dari AGI (Artificial General Intelligence),” ujar juru bicara OpenAI dikutip dari Reuters.
Mengapa OpenAI Memilih Go Public?
Langkah menuju IPO disebut menjadi bagian dari strategi Sam Altman, CEO OpenAI, untuk memperkuat struktur pendanaan perusahaan pasca restrukturisasi yang mengurangi ketergantungan terhadap Microsoft.
Dengan menjadi perusahaan publik, OpenAI akan mendapatkan akses pendanaan yang lebih luas untuk:
✅ Menggalang modal besar secara efisien
✅ Melakukan akuisisi strategis menggunakan saham publik
✅ Mendanai investasi triliunan dolar di sektor infrastruktur AI
Saat ini, OpenAI mencatatkan pendapatan tahunan sekitar US$20 miliar, meski masih menanggung kerugian besar akibat biaya riset dan pengembangan. Valuasinya kini telah mencapai US$500 miliar, menjadikannya perusahaan swasta paling bernilai di dunia.
Dalam sesi live streaming terbaru, Sam Altman mengakui bahwa langkah IPO adalah skenario yang sangat mungkin diambil.
“Melihat kebutuhan modal kami ke depan, saya rasa jalur IPO adalah opsi paling masuk akal,” ujar Altman.
Dari Nirlaba ke Korporasi Triliunan Dolar
Didirikan pada 2015 sebagai organisasi nirlaba, OpenAI awalnya berfokus pada riset AI yang aman bagi kemanusiaan. Namun, kebutuhan pendanaan yang besar untuk mengembangkan teknologi AGI membuat perusahaan bertransformasi menjadi entitas komersial dengan struktur lebih fleksibel.
Kini, OpenAI beroperasi di bawah OpenAI Foundation, organisasi nirlaba yang masih memegang 26% saham di OpenAI Group, serta memiliki hak tambahan untuk memperoleh saham baru bila target tertentu tercapai.
Dengan struktur ini, OpenAI tetap menjaga misi awalnya — memastikan pengembangan AI dilakukan secara aman, etis, dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Investor Besar di Balik OpenAI
IPO OpenAI diperkirakan akan membawa keuntungan besar bagi sejumlah investor besar, antara lain:
-
Microsoft (memegang sekitar 27% saham setelah investasi US$13 miliar)
-
SoftBank
-
Thrive Capital
-
MGX dari Abu Dhabi
Gelombang euforia AI di pasar saham global juga memperkuat momentum ini. Sebelumnya, perusahaan cloud AI CoreWeave sukses melantai di bursa dengan valuasi awal US$23 miliar, sementara Nvidia mencatat sejarah sebagai perusahaan pertama dengan valuasi pasar mencapai US$5 triliun.
Simbol Era Baru Industri AI
Rencana IPO OpenAI bukan sekadar langkah bisnis, tetapi simbol perubahan arah industri kecerdasan buatan menuju fase yang lebih matang dan terbuka.
Dengan valuasi fantastis, dukungan investor global, dan visi besar menuju pengembangan AGI, OpenAI berpotensi menjadi perusahaan teknologi publik paling berpengaruh setelah Apple, Microsoft, dan Nvidia.
Jika terealisasi, IPO ini akan menandai era baru revolusi AI, sekaligus mempertegas bahwa masa depan ekonomi digital dunia kini berada di tangan teknologi kecerdasan buatan.














