Media90 – CEO OpenAI, Sam Altman, melangkah lebih jauh dari sekadar kecerdasan buatan. Setelah sukses dengan proyek Worldcoin yang memindai iris mata jutaan orang, Altman kini mendanai startup baru bernama Merge Labs — yang bertujuan membaca pikiran manusia menggunakan gelombang ultrasound tanpa implan otak.
Dari Mata ke Otak: Ambisi Baru Altman
Altman tampaknya ingin memahami manusia lebih dalam, hingga ke dalam aktivitas otak. Merge Labs fokus pada pengembangan brain-computer interface (BCI) non-invasif berbasis gelombang suara. Dengan pendekatan ini, aktivitas otak bisa dipantau tanpa operasi, berbeda dari Neuralink milik Elon Musk yang membutuhkan implan.
Dipimpin Ilmuwan Caltech Ahli Gelombang Otak
Merge Labs dipimpin Mikhail Shapiro, ilmuwan biomolekuler dari Caltech. Shapiro dikenal dengan risetnya dalam memanfaatkan ultrasound untuk membaca aktivitas otak secara non-invasif. Ia menjelaskan bahwa penggunaan terapi gen membuat sel otak “terlihat” melalui pencitraan ultrasound lebih aman dibandingkan menanam elektroda.
Menandingi Neuralink
Langkah ini sekaligus menjadi tantangan terhadap Neuralink. Altman menegaskan tidak akan menanamkan perangkat berisiko di otaknya, namun percaya bahwa masa depan akan melibatkan koneksi langsung antara manusia dan AI. “Saya ingin bisa berpikir sesuatu dan ChatGPT langsung merespons. Mungkin hanya versi read-only, tapi terasa masuk akal,” ujarnya.
Konsep Merge: Manusia dan Mesin Bersatu
Nama Merge Labs terinspirasi dari konsep “merge”, momen ketika manusia dan mesin bisa terhubung secara sempurna. Pendanaan awal proyek diperkirakan mencapai $250 juta dengan valuasi sekitar $850 juta, sebagian berasal dari OpenAI. Altman tetap menjadi sosok strategis di balik arah proyek, meski tidak terlibat langsung dalam operasional harian.
Kesimpulan
Dari Worldcoin hingga Merge Labs, Sam Altman terus mendorong batas antara manusia dan teknologi. Dengan pendekatan non-invasif membaca pikiran, Merge Labs berpotensi merevolusi cara manusia berinteraksi dengan AI dan memahami aktivitas otak. Jika berhasil, teknologi ini bisa menjadi tonggak baru dalam integrasi manusia dan mesin.














