BISNIS

Mitos Investasi Emas yang Masih Sering Dipercaya dan Faktanya

9
×

Mitos Investasi Emas yang Masih Sering Dipercaya dan Faktanya

Sebarkan artikel ini
Investasi Emas yang Masih Sering Dipercaya
Investasi Emas yang Masih Sering Dipercaya

Media90 – Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas tetap menjadi instrumen investasi favorit. Dari generasi kakek-nenek hingga milenial dan Gen Z, emas selalu dianggap sebagai aset aman untuk menjaga nilai kekayaan. Harga emas cenderung naik tiap tahun, tahan inflasi, dan bisa diwariskan lintas generasi.

Namun, banyak orang masih ragu memulai investasi emas karena terjebak pada mitos-mitos lama. Padahal, sebagian besar mitos itu tidak sepenuhnya benar. Berikut fakta sebenarnya:

1. Investasi emas harus punya banyak uang

Salah kaprah umum: banyak orang mengira membeli emas harus modal jutaan rupiah. Faktanya, sekarang kamu bisa memulai investasi emas dari nominal sangat kecil. Beberapa platform digital memungkinkan pembelian mulai 0,01 gram saja. Siapa pun bisa menyesuaikan pembelian dengan kemampuan finansial.

Baca Juga:  BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Aksi Donor Darah Bersama PMI DKI Jakarta, Wujud Nyata Kepedulian untuk Sesama

2. Emas susah dibeli, disimpan, dan dijual

Dulu, membeli emas memang terbatas di toko tertentu, penyimpanan harus brankas. Sekarang semuanya lebih mudah:

  • Beli: toko emas di mall, pasar, atau aplikasi digital.

  • Simpan: brankas pribadi, brankas bank, atau versi digital.

  • Jual: cukup klik aplikasi atau datangi toko emas terdekat.

Mitos emas sulit dikelola sudah tidak relevan di era digital.

3. Emas harus berbentuk perhiasan atau batangan

Perhiasan dan batangan memang populer, tapi emas digital kini hadir sebagai alternatif praktis. Bisa dibeli, disimpan, dan dijual lewat smartphone. Kapan pun butuh emas fisik, tinggal cetak dan kirim ke rumah. Praktis, aman, dan fleksibel.

Baca Juga:  Minat Gen Z pada Kripto Meningkat, Tokocrypto Hadirkan Fitur Trading Simpel dengan IDR Pairs

4. Emas memiliki risiko tinggi

Setiap investasi punya risiko, tapi emas termasuk konservatif, alias aman dibanding saham atau reksa dana. Emas dikenal sebagai safe haven, stabil saat ekonomi atau geopolitik goyah. Cocok bagi yang ingin menjaga nilai aset ketimbang mengejar cuan cepat.

5. Investasi emas cuma untuk orang tua

Banyak anak muda menganggap emas “investasi jadul”. Padahal, emas bisa menjadi pondasi kuat sebelum mencoba instrumen lebih berisiko. Misalnya, sebagian tabungan dialokasikan ke emas untuk kestabilan, sisanya ke saham atau reksa dana untuk pertumbuhan. Dengan begitu, portofolio jadi seimbang: aman sekaligus berpotensi tinggi.

Kesimpulan

Mitos seputar emas ternyata tidak sepenuhnya benar. Emas aman, terjangkau, fleksibel, dan relevan untuk semua generasi. Di era digital, investasi emas online membuat segalanya lebih praktis: mulai nominal kecil, langsung dari smartphone, tanpa ribet urus penyimpanan.

Baca Juga:  Harga Emas Cetak Rekor Baru di Atas $3.900, Analis HSB Investasi Prediksi Bisa Tembus $4.300 Akhir Tahun 2025

Dengan memahami faktor yang memengaruhi harga emas dan memanfaatkan emas digital, kamu bisa membangun portofolio investasi sejak dini. Kuncinya: konsisten, sabar, dan cermat membaca momentum.

Sudah punya alokasi emas di portofolio? Jika belum, mulailah investasi emas online di Neo Emas, platform neobank dari Bank Neo Commerce. Investasi bisa dilakukan kapan saja dengan mudah dan murah.

Download aplikasi neobank di PlayStore atau App Store, buka Neo Emas, dan mulai investasi emas sekarang. Kunjungi Neo Emas untuk info detail dan terbaru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *