TEKNO

YouTube Hadirkan Fitur “Likeness” untuk Lindungi Kreator dari Penyalahgunaan DeepFake

14
×

YouTube Hadirkan Fitur “Likeness” untuk Lindungi Kreator dari Penyalahgunaan DeepFake

Sebarkan artikel ini
YouTube Perkenalkan Fitur "Likeness" untuk Melindungi Identitas Kreator dari DeepFake
YouTube Perkenalkan Fitur "Likeness" untuk Melindungi Identitas Kreator dari DeepFake

Media90 – Fenomena deepfake yang kian marak membuat banyak kreator merasa identitasnya disalahgunakan tanpa izin. Menanggapi hal ini, YouTube sebagai salah satu platform berbagi video terbesar di dunia meluncurkan fitur baru bernama “likeness” atau kemiripan, sebagai upaya menjaga keaslian identitas kreator dan kepercayaan penonton dari manipulasi digital.

Fitur “Likeness”: Deteksi Identitas Kreator dari DeepFake

Fitur ini memungkinkan kreator mendaftarkan wajah dan suara mereka secara resmi kepada YouTube. Dengan begitu, sistem dapat mendeteksi apabila identitas tersebut digunakan pihak lain dalam video tanpa izin, termasuk untuk konten deepfake, iklan palsu, atau konten manipulatif lainnya.

Secara teknis, “likeness” menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi kemiripan wajah dan suara, mirip dengan sistem Content ID yang selama ini digunakan untuk melindungi hak cipta kreator. Dalam blog resmi YouTube, tim platform ini menegaskan:

Baca Juga:  Analisis Kritis: Konten di Akun YouTube Mengenai Sunnah Nabi dan Dampak Kontroversinya

“Kami berkomitmen untuk menerapkan keahlian ini guna membantu mengatasi tantangan konten yang dihasilkan AI, tidak hanya di YouTube tetapi juga di dunia maya secara luas.”

Latar Belakang Peluncuran Fitur

Langkah ini muncul setelah banyak laporan kreator mengenai penyalahgunaan identitas mereka. Beberapa kasus yang sempat mencuat antara lain:

  • Komedian George Carlin menggugat dua podcaster yang meniru suaranya dengan AI tanpa izin.

  • Artis Bollywood Anil Kapoor melayangkan gugatan di pengadilan tinggi New Delhi atas penggunaan AI tanpa izin.

  • Penyanyi Arijit Singh mengalami penyalahgunaan gambar dan suara dalam konten video AI.

  • Pengisi suara dari Beijing, Yin, menemukan suaranya digunakan tanpa izin dalam buku audio digital dan menggugat lima perusahaan terkait.

  • Youtuber Jeff Geering menjadi korban penggunaan suara tiruan AI oleh perusahaan Elecrow untuk promosi produk tanpa izin.

Baca Juga:  Teriakkan dengan Senyap: YouTube Music di Android Hadirkan Fitur Pencarian Lagu Melalui Bersenandung

Dengan fitur ini, kreator dapat meminta YouTube menghapus video yang menggunakan identitas mereka tanpa persetujuan.

Dukungan YouTube pada UU NO FAKES 2025

YouTube juga menyatakan dukungannya terhadap UU NO FAKES tahun 2025, yang diperkenalkan Senator Chris Coons dan Marsha Blackburn di AS. Undang-undang ini bertujuan melindungi kreator dan penonton dari penyalahgunaan digital yang meniru suara atau identitas seseorang.

Tim YouTube menegaskan:

“Kami bangga mendukung undang-undang penting ini yang mengatasi bahaya replika digital tanpa izin. Bersama UU TAKE IT DOWN, hukum ini memberikan dasar yang jelas untuk melindungi hak individu.”

YouTube menyebutkan tiga tanggung jawab utama terkait penyalahgunaan AI:

  1. Melindungi kemiripan individu – memberikan opsi bagi kreator untuk meminta penghapusan konten yang meniru identitas mereka.

  2. Menciptakan alat baru – menghadirkan fitur “likeness” untuk mendeteksi penggunaan AI.

  3. Memajukan legislasi – mendukung UU NO FAKES dan UU TAKE IT DOWN.

Baca Juga:  Mengungkap YouTube Create: Tiket Anda untuk Menghasilkan Konten Lebih Keren dengan Sihir Pengeditan Video

Cara Menggunakan Fitur “Likeness”

Untuk mengaktifkan fitur ini, kreator perlu melakukan verifikasi identitas. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka profil channel, pilih konten deteksi.

  2. Temukan fitur “likeness” di sebelah copyright, lalu klik.

  3. Ikuti arahan verifikasi, termasuk memindai kode QR, mengunggah foto identitas (KTP/Paspor), atau video swafoto singkat.

  4. Tunggu persetujuan dari YouTube. Setelah disetujui, kreator dapat melihat semua video yang terdeteksi dan mengirim permintaan penghapusan sesuai pedoman privasi.

Selama masa uji coba, YouTube bekerja sama dengan kreator ternama seperti MrBeast, Mark Rober, Doctor Mike, Flow Podcast, Marques Brownlee, dan Estude Matematic untuk menyempurnakan teknologi ini. Dengan begitu, penyalahgunaan AI pada konten video di YouTube dapat diminimalkan secara signifikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *