TEKNO

Sam Altman Guncang Dunia Teknologi: Google Rugi 150 Miliar Dolar AS Usai Peluncuran ChatGPT Atlas

7
×

Sam Altman Guncang Dunia Teknologi: Google Rugi 150 Miliar Dolar AS Usai Peluncuran ChatGPT Atlas

Sebarkan artikel ini
Pernyataan Sam Altman Bikin Geger, Google Rugi Lebih dari 150 Miliar Dolar AS!
Pernyataan Sam Altman Bikin Geger, Google Rugi Lebih dari 150 Miliar Dolar AS!

Media90 – OpenAI kembali mengguncang industri teknologi global lewat peluncuran ChatGPT Atlas, peramban (browser) berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diklaim akan mengubah cara manusia berinteraksi di dunia maya. Dampaknya terasa instan — nilai pasar Alphabet Inc., induk perusahaan Google, anjlok lebih dari 150 miliar dolar AS hanya dalam waktu 24 jam sejak pengumuman tersebut.

Kalimat yang Mengguncang Pasar

Ketegangan di pasar saham bermula ketika Sam Altman, CEO OpenAI, dalam acara peluncuran yang disiarkan langsung ke jutaan penonton, mengatakan bahwa ChatGPT Atlas adalah “peluang langka yang hanya muncul sekali dalam satu dekade untuk mendefinisikan kembali apa itu browser.
Pernyataan itu sontak dianggap sebagai sinyal konfrontasi langsung terhadap dominasi Google Chrome, yang selama lebih dari 15 tahun menjadi peramban paling populer di dunia.

Baca Juga:  Android 15: Terhubung ke Satelit Tanpa Batas dengan Fitur Baru!

Tak lama berselang, saham Alphabet jatuh hingga 4,8% sebelum ditutup dengan penurunan 2,4% di level USD 250,46 per lembar. Para analis menilai reaksi pasar ini sebagai salah satu penurunan paling tajam akibat peluncuran produk teknologi dalam beberapa tahun terakhir.

Investor menilai langkah OpenAI berpotensi mengubah model bisnis utama Google, terutama dari sisi pendapatan iklan berbasis pencarian (search ads). Dengan hadirnya browser AI seperti ChatGPT Atlas, pengguna bisa mendapatkan jawaban langsung dari ChatGPT tanpa harus membuka laman hasil pencarian — dan otomatis tanpa melihat iklan Google.

ChatGPT Atlas: Browser yang “Berpikir dan Bertindak”

ChatGPT Atlas dibangun di atas Chromium, basis yang sama digunakan oleh Chrome. Namun perbedaannya terletak pada integrasi kecerdasan buatan yang menyeluruh. ChatGPT kini hadir di setiap halaman web dan dapat diakses langsung tanpa harus berpindah tab atau menyalin teks.

Baca Juga:  Vivo V29e: Menyuguhkan Kecanggihan Spesifikasi dengan Kamera Selfie 50MP yang Memukau

Fitur andalan yang paling mencuri perhatian adalah “Agent Mode”, yang memungkinkan AI mengambil alih kendali penuh atas kursor dan keyboard pengguna untuk melakukan berbagai tugas kompleks — mulai dari memesan tiket perjalanan, mencari produk terbaik, hingga menyusun laporan kerja secara otomatis.

Fitur ini hanya tersedia bagi pengguna ChatGPT Plus dan Pro, sementara pengguna gratis tetap dapat menggunakan fungsi dasar seperti pencarian kontekstual dan bantuan ringkas. Untuk saat ini, Atlas baru tersedia di macOS, dan versi Windows serta mobile akan segera menyusul.

Ancaman Serius bagi Dominasi Google

Peluncuran ChatGPT Atlas menjadi sinyal ancaman nyata bagi posisi Google di dunia peramban dan mesin pencari. Dengan lebih dari 800 juta pengguna ChatGPT aktif setiap minggu, OpenAI memiliki basis pengguna yang masif untuk memindahkan lalu lintas internet ke ekosistemnya sendiri.

Baca Juga:  MX Brio: Webcam Logitech Terbaru untuk Performa Kerja dan Streaming yang Lebih Optimal

Jika tren peralihan ini terus tumbuh, hegemoni Google Chrome dan Search yang selama ini sulit digoyahkan bisa mulai terkikis. Sejumlah analis bahkan menyebut situasi ini mirip dengan momen ketika Google pertama kali menantang dominasi Internet Explorer pada awal 2000-an.

Sebagai langkah antisipasi, Google kini tengah memperkuat integrasi Gemini AI ke dalam Chrome dan Search. Namun para pengamat menilai langkah tersebut masih bersifat reaktif, belum cukup agresif untuk menandingi pendekatan inovatif OpenAI yang lebih menyatu dengan perilaku pengguna modern.

Masa Depan Perang Browser: AI sebagai Poros Utama

Peluncuran ChatGPT Atlas menandai babak baru dalam persaingan teknologi: browser yang tidak hanya menampilkan web, tetapi juga memahami dan bekerja untuk penggunanya.
Dengan kombinasi ekosistem ChatGPT dan kekuatan infrastruktur OpenAI, Altman tampaknya siap menantang dominasi Google di medan yang selama ini hampir tak tersentuh.

Jika prediksi analis benar, langkah ini bukan hanya soal peluncuran produk baru, tetapi awal dari perubahan besar dalam cara manusia menjelajahi internet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *