BERITA

Lewat Program Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Dorong Pemerataan Ekonomi dan Pemberdayaan UMKM

10
×

Lewat Program Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Dorong Pemerataan Ekonomi dan Pemberdayaan UMKM

Sebarkan artikel ini
Program Makan Gizi Gratis Diharapkan Jadi Motor Pemerataan Ekonomi dan Pemberdayaan UMKM
Program Makan Gizi Gratis Diharapkan Jadi Motor Pemerataan Ekonomi dan Pemberdayaan UMKM

Media90 – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Pemerintah Republik Indonesia kini menunjukkan dampak ganda yang signifikan. Selain memperbaiki status gizi anak dan keluarga di seluruh tanah air, program ini juga memberikan dorongan nyata terhadap pertumbuhan ekonomi lokal serta pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Melalui sinergi lintas kementerian dan lembaga, MBG menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Sebagai salah satu program prioritas nasional, MBG menghadirkan model pembangunan yang menggabungkan intervensi sosial dan ekonomi secara terukur dan berkelanjutan.

Data terkini menunjukkan, MBG telah memperluas cakupan manfaatnya dengan menggerakkan rantai pasok bahan pangan lokal dan membangun skema kemitraan strategis dengan ribuan UMKM di berbagai daerah. Dengan alokasi anggaran bernilai ratusan triliun rupiah, program ini mempertegas tekad pemerintah menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi rakyat.

Baca Juga:  Pemerintah Genjot Hilirisasi SDA untuk Kemandirian Ekonomi, 18 Proyek Strategis Siap Dijalankan

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan, pelaku UMKM memiliki peran sentral dalam ekosistem MBG, karena mereka menjadi pemasok utama kebutuhan ribuan dapur umum di seluruh Indonesia.
“Langkah ini adalah strategi pemerintah untuk memperkuat kapabilitas usaha mikro agar dapat naik kelas dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Maman.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas instansi menjadi kunci agar perekonomian rakyat tumbuh sehat dan berdaya saing.

Sementara itu, Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menilai MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi masyarakat, khususnya anak-anak, tetapi juga menjadi instrumen untuk memperluas manfaat sosial ke ranah ekonomi produktif.
“Program ini berperan penting dalam meningkatkan ketahanan pangan, menciptakan lapangan pekerjaan, serta membuka ruang lebih luas bagi UMKM lokal untuk berkembang,” ujar Gus Ipul.

Baca Juga:  Pemprov Lampung Ajak IWAPI Dorong Perempuan Pengusaha Jadi Penggerak Ekonomi Daerah

Ia mengungkapkan, sekitar 80 persen anggaran MBG dialokasikan untuk pembelian bahan baku dari UMKM lokal, sehingga manfaat ekonomi langsung dirasakan hingga tingkat desa dan kelurahan.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menambahkan, lembaganya terus memperkuat mekanisme operasional program dengan fokus pada pengawasan kualitas dan efisiensi pelaksanaan.
“Kesungguhan pemerintah terlihat dalam upaya menjaga integritas proses sekaligus memaksimalkan dampak positif MBG. Keterlibatan masyarakat lokal menjadi kunci agar manfaat ekonomi benar-benar merata,” ujarnya.

Secara konkret, keterlibatan UMKM dalam MBG telah meningkatkan permintaan stabil terhadap bahan baku lokal — mulai dari petani, nelayan, hingga pengusaha pengolahan kecil. Kondisi ini menciptakan efek pengganda (multiplier effect) bagi ekonomi daerah, dengan peningkatan omzet dan akses pasar bagi pelaku usaha kecil.

Baca Juga:  Dosen Universitas Malahayati dan UMKM Si Bintang Hadirkan Inovasi Kupidor, Camilan Sehat dari Kulit Pisang

Kebijakan ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi lintas kementerian, program MBG tidak hanya menyehatkan generasi penerus, tetapi juga memperkokoh fondasi ekonomi nasional.

Pemerintah menegaskan, pemerataan pertumbuhan ekonomi bukan sekadar jargon, melainkan arah kebijakan nyata yang dijalankan dengan langkah konkret dan manfaat langsung bagi rakyat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *