Media90 – Survei terbaru dari Indo Survey dan Consulting (ISC) jelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo menempatkan Menteri Agama Nasaruddin Umar sebagai salah satu menteri dengan kinerja terbaik dan paling konsisten.
Dalam survei tersebut, Nasaruddin memperoleh skor kepuasan publik 75 persen, menempatkannya di papan atas bersama Menteri Keuangan, Sekretaris Kabinet, dan Menko PMK.
Program Prioritas yang Berdampak Nyata
Capaian positif ini tidak lepas dari keberhasilan Kementerian Agama (Kemenag) dalam mengawal program-program prioritas yang langsung menyentuh masyarakat.
Beberapa terobosan penting Kemenag di era Nasaruddin Umar antara lain:
-
Transformasi digital layanan haji dan umrah, yang membuat proses pendaftaran lebih transparan dan efisien.
-
Penguatan moderasi beragama, yang menyasar pesantren, sekolah, hingga komunitas lintas iman untuk memperkuat toleransi sosial dan mengurangi potensi konflik berbasis agama.
-
Transformasi pesantren dari sekadar lembaga pendidikan tradisional menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat melalui akses permodalan, teknologi, dan program kemandirian.
Tak hanya itu, Kemenag juga dikenal responsif terhadap isu-isu kemanusiaan. Saat terjadi konflik keagamaan di sejumlah daerah, Kemenag hadir dengan pendekatan mediasi, fasilitasi dialog, dan bantuan kemanusiaan, sehingga mendapat apresiasi publik.
Apresiasi Akademisi
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., Ph.D, menilai konsistensi Nasaruddin Umar patut menjadi teladan bagi jajaran kabinet.
“Nasaruddin Umar anggota kabinet merah putih yang memiliki konsistensi kinerja terbaik. Ia menjadi patron menteri dari perwakilan profesional non partai politik,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).
Menurut Prof. Wan Jamaluddin, kehadiran figur profesional seperti Nasaruddin penting untuk menjaga keseimbangan. Ia menilai konsistensi kerja yang tidak terjebak dalam pusaran partisan membuktikan bahwa kementerian bisa berjalan efektif tanpa harus ditopang basis politik.
Tantangan ke Depan
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa tantangan ke depan semakin kompleks. Isu intoleransi, polarisasi identitas, dan kebutuhan akan pendidikan agama yang adaptif terhadap perkembangan zaman harus tetap menjadi fokus utama Kemenag.
“Jika Nasaruddin Umar mampu menjaga ritme kerja dan memperkuat capaian-capaian prioritas, ia bisa menjadi salah satu figur teknokrat paling berpengaruh di era Presiden Prabowo,” tegas Prof. Wan Jamaluddin.
Harapan Publik
Dengan konsistensi kinerja, integritas, serta keberpihakan pada masyarakat, Nasaruddin Umar kian menegaskan posisi Kementerian Agama sebagai institusi strategis dalam menjaga kohesi sosial bangsa. Publik pun menaruh harapan besar agar Kemenag terus menjaga momentum ini, sehingga agama benar-benar menjadi sumber kedamaian, toleransi, dan kemajuan bangsa.