Media90 – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan terobosan baru dalam dunia transportasi udara di Indonesia. Dalam waktu dekat, kementerian berencana mengoperasikan drone berukuran besar untuk mengangkut penumpang, logistik, hingga program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub, Sokhib Al Rohman, menekankan bahwa penggunaan drone ini tidak ditujukan untuk kota besar seperti Jakarta, yang sudah memiliki beragam moda transportasi umum. Fokus utama justru pada wilayah 3T seperti Papua dan pulau-pulau terpencil, di mana biaya logistik dan harga bahan pokok masih sangat tinggi.
“Wilayah seperti Papua dan pulau-pulau terpencil sangat membutuhkan teknologi ini. Drone bisa membantu mengangkut sembako, bahan bangunan, bahkan makanan bergizi gratis untuk anak-anak,” ujar Sokhib dalam media briefing, Kamis (23/10/2025).
Solusi untuk Akses dan Harga Logistik di Daerah 3T
Selama ini, tantangan utama di wilayah 3T adalah sulitnya akses transportasi dan tingginya ongkos distribusi barang. Dengan hadirnya drone berkapasitas besar, Kemenhub berharap bisa memangkas waktu pengiriman sekaligus menekan biaya logistik secara signifikan.
Selain kebutuhan pokok, drone ini juga direncanakan mendukung distribusi bahan baku program MBG ke sekolah-sekolah terpencil, sehingga anak-anak di pelosok Indonesia bisa mendapatkan gizi yang layak.
Menuju Era Advance Air Mobility (AAM)
Program ini merupakan bagian dari pengembangan Advance Air Mobility (AAM), konsep transportasi masa depan yang memanfaatkan pesawat tanpa awak untuk mobilitas penumpang dan barang.
Kemenhub tengah menyusun roadmap dan regulasi nasional untuk memastikan keamanan dan efisiensi penggunaan drone berukuran besar di ruang udara Indonesia. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:
-
Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Drone Nasional
-
Pemetaan kebutuhan dan tantangan operasional
-
Uji coba di beberapa bandara, termasuk Bandara Kertajati
-
Penyusunan aturan navigasi, jalur penerbangan, dan area operasi khusus
“Kami sedang menyiapkan seluruh regulasi dan infrastruktur pendukung, mulai dari navigasi udara, rute penerbangan, hingga integrasi dengan bandara konvensional,” jelas Sokhib.
Dukung Visi Pemerataan Akses Transportasi
Rencana ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menghadirkan pemerataan akses transportasi di seluruh Indonesia. Jika berhasil, Indonesia bisa menjadi salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang menerapkan sistem pengangkutan logistik berbasis drone secara nasional.
Dengan inovasi ini, Kemenhub tidak hanya membawa teknologi transportasi ke level baru, tetapi juga membuka harapan baru bagi masyarakat di pelosok yang selama ini sulit dijangkau.
