BERITA

Dua Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Juara Karya Tulis Ilmiah Nasional dengan Inovasi Limbah Kulit Jagung

41
×

Dua Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Juara Karya Tulis Ilmiah Nasional dengan Inovasi Limbah Kulit Jagung

Sebarkan artikel ini
Inovasi dari Limbah Kulit Jagung, Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Raih Juara Nasional Karya Tulis Ilmiah
Inovasi dari Limbah Kulit Jagung, Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Raih Juara Nasional Karya Tulis Ilmiah

Media90 – Inovasi memanfaatkan limbah kulit jagung sebagai bahan baku mulsa biodegradable mengantarkan dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung meraih juara kedua dalam lomba karya tulis ilmiah (KTI) tingkat nasional.

Prestasi ini diraih dalam Agriculture Competition 2025, yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur. Kompetisi nasional tersebut mengusung tema inovasi teknologi untuk pertanian berdampak, menjadi wadah bagi mahasiswa seluruh Indonesia menghadirkan ide kreatif di bidang pertanian.

Karya Ilmiah Berorientasi Pertanian Berkelanjutan

Dua mahasiswa Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Raden Intan Lampung, Rosya Diyaul Aulya dan Febrian Afrida, menampilkan karya ilmiah berjudul:

“Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung sebagai Bahan Baku Mulsa Biodegradable untuk Meningkatkan Efisiensi Pertanian”

Karya ini menawarkan solusi inovatif dalam mengatasi masalah limbah pertanian sekaligus mengurangi ketergantungan pada mulsa plastik yang umum digunakan petani. Penelitian disusun menggunakan metode studi literatur dan memakan waktu sekitar satu bulan.

Baca Juga:  Kegenerousan Wali Kota Eva Dwiana: Bantuan Sembako untuk Petugas Kebersihan di Bandar Lampung

Menurut Febrian Afrida, keunggulan utama mulsa berbahan limbah kulit jagung adalah mudah terurai dan ramah lingkungan.

“Mulsa ini mudah terurai dan menjadi pupuk alami, juga dapat menurunkan emisi metana dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular, seperti pengurangan limbah, penggunaan kembali sumber daya, dan daur ulang,” jelas Febrian, Jumat (3/10/2025).

Proses Seleksi dan Tantangan

Dalam kompetisi, mereka melewati tahapan mulai dari pendaftaran, pengumpulan abstrak, full paper, penilaian karya, pengumuman 10 karya terbaik, hingga presentasi final dan pengumuman pemenang.

Salah satu tantangan yang mereka hadapi adalah belum sempatnya pembuatan prototipe mulsa biodegradable. Hal ini membuat argumen penyampaian masih perlu diuji coba, dan menjadi alasan karya mereka menempati posisi juara kedua, bukan juara pertama.

Baca Juga:  Andika Wibawa Resmi Jadi Anggota DPRD Lampung, Fokus pada Kesehatan dan Pendidikan

Motivasi dan Harapan

Rosya dan Febrian termotivasi mengikuti perlombaan untuk terus berkarya dan menghadirkan solusi bagi petani Indonesia. Mereka berharap prestasi ini bisa mengharumkan nama almamater dan mendorong UIN Raden Intan Lampung terus mendukung mahasiswa dalam mengimplementasikan ide dan karya.

Dengan dukungan penuh dari kampus, mereka optimistis karya ini tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga berpotensi menembus kompetisi internasional, membawa inovasi pertanian berkelanjutan Indonesia ke panggung global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *