Media90 – Belakangan ini, lini masa Instagram diramaikan dengan tren baru bertajuk “Your Algorithm”. Fitur ini memungkinkan pengguna melihat dan membagikan rangkuman minat tontonan mereka di Instagram Story, lengkap dengan deskripsi personal yang terasa unik, lucu, dan sering kali “ngena” dengan kepribadian masing-masing.
Tren ini menampilkan hasil algoritma Instagram yang menganalisis kebiasaan pengguna saat menonton Reels maupun menjelajahi konten di Explore. Dari sana, sistem membuat kalimat deskriptif yang menggambarkan hobi, minat, hingga “vibe” pengguna selama beraktivitas di platform tersebut.
Salah satu contoh kalimat yang muncul misalnya:
“Lately you have been into campus life, pushing your fitness limits and finding humor in tough situations.”
Ungkapan seperti ini dinilai personal, ringan, dan kadang menohok, sehingga banyak pengguna merasa tertarik untuk membagikannya ke Story. Tak heran, dalam waktu singkat, tren “Your Algorithm” pun viral di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Cara Membuat “Your Algorithm” di Instagram Story
Banyak yang mengira tren ini membutuhkan aplikasi tambahan, padahal sebenarnya bisa dilakukan langsung lewat aplikasi Instagram. Berikut langkah-langkahnya:
-
Buka aplikasi Instagram seperti biasa.
-
Cari Story teman yang sudah lebih dulu membagikan “Your Algorithm”.
-
Ketuk tombol “See your Algorithm” yang muncul di bagian bawah Story tersebut.
-
Kamu akan diarahkan ke halaman pengaturan preferensi algoritma.
-
Tambahkan atau pilih minat yang sesuai dengan kesukaan kamu, misalnya:
-
Humor
-
Olahraga
-
Sains
-
Fashion
-
Lifestyle
-
dan topik lainnya.
-
-
Setelah selesai memilih, Instagram akan otomatis membuat rangkuman algoritma versi kamu.
-
Klik Share to Story untuk langsung mengunggah hasilnya.
Selesai! Hanya dalam beberapa langkah, kamu sudah bisa ikut tren viral “Your Algorithm” tanpa perlu unduh aplikasi apa pun.
Apa Sih Maksud dari “Your Algorithm”?
Secara sederhana, fitur ini memberi gambaran tentang bagaimana sistem Instagram memahami preferensi pengguna. Setiap kali kamu menonton Reels atau membuka konten di Explore, Instagram mencatat aktivitas tersebut untuk menyesuaikan konten yang ditampilkan di beranda.
Melalui fitur Your Algorithm, pengguna kini punya kendali lebih besar terhadap minat dan topik yang ingin ditampilkan. Kamu bisa:
-
Menghapus topik yang tidak relevan.
-
Menambahkan minat baru sesuai ketertarikan.
-
Menyesuaikan konten di feed agar lebih sesuai selera pribadi.
Fitur ini dikabarkan masih dalam tahap uji coba dan baru tersedia di perangkat iOS, khususnya untuk konten Reels. Namun, Instagram berencana memperluas fitur ini ke tab Explore dan bahkan Threads.
Kabar peluncuran “Your Algorithm” pertama kali diumumkan oleh Adam Mosseri, Head of Instagram, pada 29 Oktober 2025 melalui akun Threads resminya.
Kenapa Tren Ini Jadi Viral?
Ada beberapa alasan mengapa “Your Algorithm” begitu cepat menarik perhatian warganet:
-
Deskripsinya terasa personal dan otentik.
Kalimat yang dihasilkan algoritma sering menggambarkan kepribadian pengguna dengan cara yang lucu dan akurat. -
Gaya bahasanya ringan dan relate.
Banyak yang merasa kalimatnya seperti “dibuat khusus” untuk mereka, sehingga cocok dibagikan di Story. -
Cocok untuk ekspresi diri.
Fitur ini menjadi cara baru untuk menampilkan identitas digital dan gaya hidup secara kreatif di media sosial. -
Tampilan visualnya menarik.
Desain Story “Your Algorithm” dibuat dengan format sederhana namun estetik, membuat hasil akhirnya terlihat keren dan mudah dibagikan.
Dengan kombinasi antara personalisasi dan hiburan, tak heran kalau tren ini mendominasi Story pengguna Instagram di berbagai negara.
Belum Muncul di Akun Kamu?
Kalau kamu belum melihat tombol “See your Algorithm” di Story teman, jangan panik. Fitur ini masih dalam tahap uji coba terbatas, jadi belum semua pengguna mendapatkannya sekaligus.
Pastikan kamu sudah memperbarui aplikasi Instagram ke versi terbaru, atau coba cek Story teman lain yang sudah lebih dulu menggunakannya.
Tren “Your Algorithm” membuktikan bahwa Instagram terus berinovasi dalam menghadirkan cara baru untuk menyesuaikan pengalaman pengguna sekaligus memberi ruang berekspresi.
Lucu, personal, dan kadang bikin senyum sendiri — tren ini bukan sekadar gaya-gayaan, tapi juga bentuk refleksi digital tentang siapa diri kamu di dunia maya.
