Media90 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus memperkuat implementasi program Kelas Migran Vokasi Jepang sebagai upaya strategis membuka akses kerja luar negeri bagi pelajar SMA dan SMK di seluruh daerah. Program ini menjadi salah satu unggulan, sekaligus menjadikan Lampung sebagai provinsi pertama di Indonesia yang menjalankan Kelas Migran Vokasi secara nasional.
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, mengatakan penguatan program ini merupakan komitmen pemerintah dalam menyiapkan generasi muda yang lebih kompeten dan berdaya saing global. “Program ini bukan hanya sekadar pelatihan bahasa, tapi juga jembatan yang membuka peluang kerja bagi generasi muda Lampung,” ujar Jihan saat meninjau langsung proses pendidikan vokasi migran di SMKN 4 Bandar Lampung, Senin (17/11/2025).
Program tersebut semakin kokoh setelah Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia pada 30 Juli 2025. Selain membuka mobilitas kerja ke Jepang, inisiatif ini juga berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, sejalan dengan misi gubernur untuk memperkuat SDM yang unggul dan produktif.
Tantangan Pengajar Bahasa Jepang
Dalam peninjauannya, Jihan menyoroti antusiasme besar para siswa yang ingin bekerja atau melanjutkan karier di Jepang. Namun, di tengah perkembangan positif, pemenuhan tenaga pengajar bahasa Jepang (sensei) masih menjadi tantangan utama.
“Kami sedang koordinasi dengan universitas-universitas, termasuk Universitas Indonesia, untuk menjajaki sinergi dan kolaborasi agar kebutuhan pengajar dapat terpenuhi,” kata Jihan.
Pemprov Lampung kini tengah mengupayakan kerja sama lebih luas dengan berbagai institusi pendidikan tinggi untuk mengatasi kekurangan sensei dan memperluas cakupan pembelajaran.
93 Sekolah Sudah Berjalan, Ribuan Siswa Menunggu Giliran
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, Thomas Amirico, mengungkapkan bahwa perkembangan program ini cukup signifikan. Dari target 240 sekolah, saat ini baru 93 yang telah menjalankan kelas vokasi migran dengan melibatkan 2.658 siswa.
“Lebih dari 5.000 siswa sudah terdaftar dan menunggu giliran. Mereka diperkirakan bisa mulai mengikuti pembelajaran pada bulan ini,” ujar Thomas.
Saat ini terdapat 37 sensei aktif yang mengajar di SMA dan SMK negeri. Untuk memenuhi kebutuhan, Pemprov Lampung menambah sekitar 51 sensei eksternal. Selain itu, pemerintah juga memastikan kualitas pembelajaran terus ditingkatkan, termasuk kesiapan uji kompetensi dan penyelarasan kurikulum sesuai standar pasar kerja Jepang.
Thomas turut menekankan pentingnya menghadirkan fasilitas sertifikasi bahasa Jepang tingkat N4 di Lampung agar siswa tidak perlu mengikuti tes di luar daerah.
Perusahaan Jepang Siap Rekrut Lulusan Lampung
Beberapa perusahaan Jepang dijadwalkan datang langsung ke Lampung tahun ini untuk melihat proses pembelajaran dan menjajaki rekrutmen tenaga kerja. Saat ini terdapat delapan sektor yang menjadi fokus penyiapan tenaga kerja, antara lain caregiver, hospitality, dan manufaktur.
Pemprov Lampung juga memperluas jejaring kerja sama dengan kementerian, lembaga penyedia pelatihan, serta perusahaan Jepang agar proses transisi siswa ke pasar kerja internasional berjalan lebih optimal.
Dengan percepatan yang terus dilakukan, pemerintah optimistis seluruh sekolah sasaran bisa segera menjalankan program ini sepenuhnya, sehingga semakin banyak pelajar Lampung memiliki kesempatan meraih masa depan di Jepang maupun sektor global lainnya.














